2.16.2009

idle for moment

Hooooaaaammm....itulah keadaanku saat ini, mulai bergadang hingga umur anak ku 4 bulan, itu juga kata-kata orang tua sesuai yah. Kurang tidur hanya untuk membangunkan si kecil utnuk menyusui dan memindahkan posisinya tepat di samping Uminya, mengganti popoknya ketika pup. Tetapi sedikit tertolong dengan adanya pampers (Thank god untuk pencipta pampers) jadi ga perlu bangun ketika setiap si kecil Ezy pipis (phiiuuuuh).

Tapi rasa lelah dan capek serta kantuk kadang tergantikan ketika malaikat kecil yang cantik dan manis itu tersenyum atau hanya melihat dirinya tertidur dengan pulas atau nyenyak. ya ALLAH, titipan Mu tak tergantikan dengan apapun di Dunia ini. Insya ALLAH aku akan terus menjaga titipan dari Mu ini dengan baik.

2.10.2009

Tegang mendebarkan


Pada tanggal 8 Februari 2009 jam 04.25 wib, Pulo Gebang Jaktim.
Pada saat keadaan tidur akan tetapi tetap waspada, tiba-tiba terjaga terhadap pergerakan pada tempat tidur. Terlihat hanya istri yang mulai bangun, kembali kedalam keadaan "sleep state". Tiba-tiba keadaan menjadi mendebarkan ketika terdengar pintu kamar terbuka dengan cepat, dan terlihat istri cemas.

"Ada apa sayang?", tanyaku dengan penuh rasa penasaran.

"Aku vleg mas.", jawab istriku.

Dengan spontan aku langsung terbangun dan mulai mengajak istriku untuk berjalan-jalan guna memperlancar proses "pembukaan". Tidak lupa ibu mertuaku juga aku beritahu, dan ibu mertuaku langsung mengatakan untuk terus berjalan, mandi, sholat dan makan. Beliau juga tidak lupa mengingatkan ku untuk mengecek barang-barang yang harus di bawa oleh istriku jika melahirkan.

Dengan perasaan sedikit panik dan tegang aku berusaha untuk mengendalikan diri, aku juga terus mengepak barang-barang istriku, mempersiapkan kendaraan dan juga mental diri. Setelah beberapa saat kemudian istriku meminta untuk ke RS Evasari, karena rasa kontraksi sudah memendek hingga setiap 5 menit sekali.

Aku dengan sigap membawa istriku beserta ibu mertuaku dengan kendaraan, tapi saat itu aku mengendarai dengan tenang, jam 7.30 wib kami tiba di RS Evasari, kami langsung melapor keadaan istriku yang sudah mulai kontraksi. Kemudian istriku di bawa ke ruang kala untuk diperiksa. Ternyata telah pembukaan satu, dokter berkata "Sepertinya masih lama, kamu jalan-jalan aja dulu yah?".

"Dok, kalau anak saya pulang saja bagaimana dok?", kata ibu mertuaku.

"Oh boleh saja, silahkan kalau mau pulang, tapi jika kontraksinya mulai dekat sekitar 2 menit sekali, langsung dibawa kembali kesini yah.", jelas dokter kandungan kami.

Kemudian kami pulang ke rumah kembali, saat itu istriku mulai bertahan menahan rasa sakit yang timbul, keadaan mulai menjadi saat tegang dan istriku mulai kalut, karena rasa sakit yang di rasakan amat sangat. Akhirnya kami pergi ke RS jam 11.04 wib.

Saya saat itu menegndarai kendaraan masih dengan keadaan tenang tapi agak cepat. Tiba-tiba ketika kami baru memasuki daerah Rawamangun, tiba-tiba istriku mengalami pendarahan yang cukup banyak, langsung aku mulai untuk menambha kecepatan, tapi harus tetap waspada. Kecepatan kendaraan berkisar 60-80km/jam dengan keadaan hujan gerimis dan lalu lintas yang sedikit padat. Berpindah-pindah jalur aku lakukan demi cepatnya sampai di RS.

Jam 11.52wib kami tiba di RS Evasari, istriku langsung berjalan ke dalam RS dan di tuntun oleh perawat menuju ruang kala untuk pemeriksaan, kemudian perawat datang untuk memeriksa keadaan istriku yang sudah tidak dapat lagi untuk duduk apalagi tiduran. Akan tetapi pemeriksaan harus dilakukan dengan cara tiduran, maka istriku memberanikan dirinya untuk merebahkan badannya, dengan seketika darah membanjiri tempat tidur RS.

"Wah, sudah pembukaan 7 menuju pembukaan 8 bu, langsung saja menuju ruang persalinan yah," kata perawat yang memeriksa istriku.

Jam 12.07wib istriku memasuki ruang persalinan, selama kurang lebih 1 jam dan 38 menit akhirnya anakku terlahir di dunia ini, semua telah menunggu dengan perasaan tegang dan berdebar-debar.

Anaku ku yang bernama Ezy Kurnia Putri akhirnya telah lahir, dengan berat 3460gr dan panjang 50cm, aku bersyukur kepada ALLAH SWT, karena telah mempercepat dan memperlancar proses kelahiran serta menyelamatkan keduanya. Perjuangan yang sangat berat telah istriku lewati, masa-masa kritis pun telah lewat.

2.04.2009

Bab 1 - Scene 1: Cedera

Diriku terbangun dengan kepala sakit dan melihat langit yang berawan, terlihat sangat kelabu dan gelap. Aku mencoba untuk berusaha sadar dan bangkit, aku mencoba untuk meraih sesuatu untuk menjadi pegangan, karena sakit pada kepalaku ini membuat diriku hampir kehilangan keseimbangan bahkan untuk bangun. Penglihatanku juga masih kabur, bajuku juga terlihat lusuh dengan satu kancing paling atas rusak. Celana jeans yang aku gunakan juga terlihat kotor, aku juga tidak memiliki dompet dan tanda pengenal.

Aku pingsan, aku sendiri tidak ingat apa-apa saat ini. Kenapa aku bisa disini, di sebuah gang yang kosong. Aku terus berusaha mendorong tubuhku untuk bangun dan mencoba untuk bersandar pada tembok yang berada di sebelah kananku. Setelah duduk sebentar untuk mengambil napas dan mencoba untuk berusaha mengembalikan kesadaran, lalu aku melihat ke arah kiri dan ke arah kanan untuk mencari seseorang yang melewati diriku. Tetapi aku tidak melihat atau mendapati seorang pun yang melewatiku. Kurasakan rasa sakit yang terus mendera kepalaku ini, kucoba untuk menahan rasa sakit tersebut, lalu kuraih dan kurasakan sumber rasa sakit yang terdapat di kepalaku. Setelah kurasakan dimana rasa sakit itu bersumber, lalu kuraba dengan tangan kananku dan mencoba melihat apakah kepalaku mengalami pendarahan atau tidak.

Kemudian aku melihat di telapak tangan kananku terdapat darah, dengan warna merah kelam, sepertinya cedera dan luka yang aku alami telah terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain kepalaku yang cedera, sepertinya rusuk kananku juga mengalami cedera serta dengan paha kiri. Setelah mengetahui cedera yang ku alami, aku hanya bisa menghela napas dan mencoba bertahan. Kucoba memutar badanku dan mendorong tubuhku terhadap dinding agar dapat berdiri. Kucoba berdiri walau dengan sedikit perlu menjaga keseimbangan badan dan akhirnya mencoba meraih sesuatu untuk dijadikan sandaran, aku akhirnya mencoba bersandar terhadap dinding yang lainnya. Setelah kurasakan diriku telah kuat untuk berdiri, aku coba untuk berjalan ke arah kananku, karena saat itu aku melihat seseorang lewat dengan mengendarai sepeda motor di ujung gang ini.

Dengan sedikit tertatih aku terus berusaha berjalan ke ujung gang ini, paling tidak aku harus bertemu dengan orang lain. Aku perlu merawat cedera diriku ini. Dengan usaha keras aku terus mencoba berjalan, sesekali aku perlu menahan diriku ke dinding agar tidak terjatuh kembali. Pandanganku kadang terlihat kabur, jika terjadi aku berhenti dahulu dan mencoba memjamkan mata untuk mencoba mendapatkan kesadaran yang cukup untuk membuatku dapat berjalan ke tujuan.

Setelah keluar dari gang tersebut, ternyata aku hanya melihat sebuah gudang kosong yang besar tanpa ada orang yang terlihat. Tidak lama kemudian kurasakan terdapat air menetes di wajahku, hujan turun dengan rintik-rintik mulai membasahi wajahku.

"Aku perlu tempat berteduh, mungkin gudang itu dapat berguna untuk tempat berteduh dan tempat istirahat bagiku.", kataku kepada diriku sendiri.

Aku coba menarik diriku sendiri untuk mencari jalan masuk ke dalam gudang tersebut. Ku coba mencari-cari pintu masuk, ku mencoba memutari gudang tersebut dari arah kanan. Saat berada di kanan gudang tersebut, aku tidak melihat adanya pintu masuk. Aku meneruskan langkahku, walaupun badan terasa berat akan tetapi rasa sakit dan lelah pada tubuhku harus aku tahan sebelum aku mendapatkan tempat berteduh. saat berada di sudut luar gudang dan aku coba untuk membelokkan langkahku, terasa badan ini hampir jatuh, dengan segera aku bertahan dengan menyandarkan tanganku pada dinding gudang tersebut. Aku lihat pintu utama gudang tersebut.

"Akhirnya, pintu masuk.", kataku dengan mencoba menyenangkan pikiranku sendiri.

Aku percepat langkahku, seraya dengan hujan yang mulai semakin lebat. Kilat dan guntur saling menyambar, menandakan bahwa hujan badai akan tiba, aku sadar akan hal itu dan terus mencoba mempercepat langkahku untuk menghampiri pintu masuk gudang tersebut. Tanganku mencoba meraih gagang pintu utama tersebut, setelah meraih gagang tersebut langsung aku mencoba untuk membukanya dengan segala tenaga yang aku miliki. Sedikit demi sedikit pintu tersebut bergerak terbuka, sebuah pintu besar yang mungkin diperuntukkan agar truk dapat masuk ke dalam gudang. Setelah pintu tersebut terbuka dengan celah yang cukup untuk menyusupkan badanku yang lemah dan basah karena hujan, tanpa pikir panjang aku mencoba untuk masuk kedalam.

--- bersambung ---

2.03.2009

Posting Pertama :D

Posting pertama kali, ikutan meramaikan dunia blogging ya salah satunya dengan cara menjadi blogger.... ini salah satu blog yg di rekomendasikan oleh teman seperjuangan sebagai blogger... ya doakan dapat terus posting... hehehe soalnya baru mulai membiasakan untuk jadi penulis :P