Berdasarkan pengalaman pengguna dalam menggunakan smartphone Sony Xperia Z setelah upgrade firmware ke Android Lollipop.
Pengalaman menggunakan Android Lollipop dalam 34 jam di smartphone Sony Xperia Z tipe C6603 dan merasakan perubahan pada tampilan, performa, fitur-fitur dan daya baterai. Pertama-tama yang ingin diberitahukan kepada pemilik smartphone Sony, bahwa Sony tidak memberikan notifikasi kepada pemiliknya melalui system update. Saya sendiri mengetahuinya setelah tidak sengaja menjalankan apps Xperia Update. Ketika apps tersebut berjalan dan saya melihat pada tab System terdapat 1 update.
Informasi tentang update ke Lollipop tertulis pada apps tersebut, kita memerlukan ruang kosong sebesar 1,2GB pada memori internal smartphone dan membutuhkan aplikasi Sony PC Companion untuk mengunduh dan memasang firmwarenya. Setelah beberapa waktu untuk mengunduh, memasang, dan optimasisasi apps kemudian reboot lalu tampilan Android Lollipop pun muncul.
Tampilan
Yang pertama kali terlihat adalah kotak notifikasi pada layar kunci, sebuah fitur baru dan awal pertama kali yang terdapat di Lollipop. Pada halaman home terlihat ukuran icon apps yang telah berubah sedikit lebih besar daripada ukuran pada versi Kitkat. Ketika tidak sengaja saya merotasi smartphone, secara otomatis layar utama pun ikut berotasi, walau Sony Xperia Z tidak berada pada charging dock. Menurut beberapa pengguna Sony Xperia tipe Z1 dan diatasnya, fitur ini baru ada pada Sony Xperia Z, apakah ini merupakan sebuah penghargaan bagi Xperia Z? Smartphone flagship pertama yang mengusung segala kelebihan seri Z.

Tampilan yang berubah secara drastis adalah area notifikasi dan setting shortcut, recent apps, tiga tombol utama Android, dan tampilan material desain yang terlihat sekali di tiap halaman. Kontak dan pemutar telepon juga mengalami perubahan, yaitu pada ukuran font yang sedikit lebih besar dan telepon yang sering dihubungi terdapat di bagian atas layar, sedangkan perubahan lain pada apps jam dan alarm yang tidak lagi terlihat kaku seperti pada versi Kitkat.
Perubahan yang terjadi pada versi Android Lollipop, selain pada tampilan juga pada bagaimana cara pemilik smartphone berinteraksi dengan Android. Perubahan desain secara keseluruhan pada Lollipop merefleksikan Android menginginkan bagaimana seharusnya kemampuan smartphone seharusnya.
Performa
Setelah 38 jam penggunaan Android Lollipop sudah cukup waktu untuk menilai performa dari smartphone Xperia Z. Saya sendiri tidak melihat adanya penurunan performa sebelum dan sesudah menggunakan Lollipop. Sehingga saya coba memberikan nilai dengan menggunakan Antutu dengan segala apps yang telah terinstal di smartphone saya. Tes dengan menggunakan Antutu dijalankan dengan kondisi baterai Xperia Z terisi penuh (atau sekitar 99%), tidak ada apps yang berjalan atau yang telah dijalankan, berdasarkan pada recent apps yang kosong dan boot-up pertama setelah pengisian baterai. Seperti yang sudah terdapat di daftar hasil Antutu, Sony Xperia Z dibandingkan secara dekat dengan Asus Zenfone 5, dan hari ini hasil skor tes lebih baik dari Zenfone 5 yang menggunakan Kitkat.

Saya tidak menemukan adanya bugs ataupun lag dan berjalan dengan baik pada Sony Xperia Z C6603. Menjalankan dan menghentikan setiap apps, baik secara individual atau secara bersamaan antara 4 sampai 7 apps pada recent apps. Bahkan memainkan game Marvel Future Fight dan Modern Sniper secara bersamaan, berpindah-pindah antara kedua game tersebut dan tidak terasa adanya bug atau force close. Yang lebih menariknya adalah setelah menghentikan sementara dalam gameplay (game paused) dan memainkan kembali, tidak terdapat lag yang saya temui saat menggunakan Kitkat.
Kembali saya lakukan percobaan mengenai performa Lollipop, kali ini saya menjalankan game Marvel Future Fight bersama dengan WPS Office, Google Drive dan Google Chrome browser dengan 5 tab laman web yang terbuka. Berdasarkan pada Kitkat, dengan kondisi seperti ini akan mengalami penurunan performa pada game atau lebih parahnya game dapat saja restart, ketika game tersebut pause saat pindah ke aplikasi lainnya. Ternyata hasilnya seperti yang telah saya duga, bahwa game tidak mengalami restart ataupun mengalami lag setelah pause dan pindah ke apps yang lain. Hal ini juga mungkin karena Android telah menggunakan runtime engine terbaru yaitu arsitektur ART.
Sepertinya performa smartphone memang mengalami peningkatan, sesuai dengan skor pada Antutu Tes.
Fitur
Cukup dengan performa dan tampilan, Android Lollipop sendiri bukan sekedar upgrade tampilan. Saatnya berbicara mengenai setumpuk fitur yang terdapat di Lollipop.
Notifikasi
Bar notifikasi yang terdapat baik pada layar kunci utama atau pada laman notifikasi yang terdapat di atas layar, telah mengalami banyak perubahan daripada versi sebelumnya. Terutama pada layar kunci smartphone, belum pernah ada pada versi-versi sebelumnya secara default. Walaupun beberapa custom ROM atau custom launcher lainnya dapat mengakomodir, tapi tidak pada stock ROM ataupun bentuknya seperti yang terdapat pada Lollipop.
Kotak notifikasi pada Lollipop juga mengalami banyak perubahan, notifikasinya telah terkelompok sesuai dengan apps yang sedang berjalan. Walaupun fitur ini juga telah terimplementasi pada versi Kitkat, akan tetapi ada sedikit perbedaan pada setiap notifikasi tersebut terdapat pengaturan lanjut, dengan cara menekan dan menahan salah satu kotak notifikasi sampai terlihat icon huruf 'i' dan menekan icon tersebut. Pada jendela berikutnya akan terlihat pengaturan untuk notifikasi dari apps tersebut, apakah kita akan memblokir atau membuat prioritas terhadap notifikasi.
Prioritas notifikasi
Selain pengaturan terhadap notifikasi terdapat langsung di kotak notifikasi, tetapi kita dapat mengakses pengaturan tersebut melalui menu Setting di laman all apps, yaitu Setting > Sound and Notification > Apps Notifications akan menghasilkan fungsi yang sama. Pengaturan tidak hanya berdasarkan pada tiap apps, notifikasi diatur berdasarkan dari kontak orang. Pada laman yang sama, kita juga dapat mengatur gangguan atau interruption atas telepon yang masuk, acara dan pengingat, bahkan pesan dan kita dapat mengatur kotak orang yang dapat senantiasa menghubungi tanpa gangguan, apakah semua orang (tanpa pengaturan), yang terdapat pada kontak saja, atau bahkan kontak favorit saja.

Tidak hanya itu saja, fitur interruption dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan, sebenarnya fitur ini dapat di atur juga melalui aplikasi Sony Smart Connect, tapi jika menggunakan aplikasi ini mengatur seluruh sinyal seluler atau hanya mobile data saja yang di non aktifkan ketika terhubung baik dengan perangkat pengisi daya, dock, NFC tag atau aksesori lainnya.
Layar kunci (lock screen)
Seperti yang telah saya ungkapkan sebelumnya bahwa layar kunci di awal pada Lollipop telah berubah, tidak hanya hanya penambahan pada kotak notifikasi, tapi juga akses langsung ke pemutar telepon yang di indikasikan dengan icon telepon di pojok kiri bawah dan di geser diagonal ke atas kanan atau akses ke kamera dengan cara yang sama tapi kebalikannya dari pojok kanan bawah di geser diagonal ke atas kiri, selain itu jika untuk membuka kunci dengan menggeser layar dari arah bawah ke atas.
Setiap notifikasi juga dapat di akses secara langsung dengan cara tap dua kali pada notifikasi yang kita ingin lihat, atau tap sekali dan geser ke bawah untuk melihat secara sekilas isi dari notifikasi tersebut. Kita juga dapat mengatur isi dari notifikasi tersebut akan di tampilkan pada layar kunci atau tidak, hebat kan?
All-in-one Tabs
Fitur seperti ini mungkin diinginkan oleh orang lain, tapi tidak untuk saya. Android versi Lollipop memberikan fitur ini sehingga tab Chrome browser atau tab browser lainnya dapat di akses secara langsung melalui fitur recent apps.
Anda dapat memilih kembali atau menutup secara langsung tanpa harus masuk melalui browser. Setelah beberapa jam mencoba fitur ini, saya masih memilih recent apps tab hanya untuk recent apps dan tab chrome berada tetap di dalam aplikasi browser.
Multi users dengan multi desktop
Fitur lainnya yang telah di tunggu lama, Lollipop memperkenalkan penggunaan banyak desktop pada smartphone. Yang mungkin belum ada adalah seharusnya aplikasi yang telah terinstal seharusnya dapat ditentukan, apakah akan digunakan atau terlihat di semua pengguna, yang terjadi setiap pengguna memiliki aplikasi miliknya tersendiri.
Fitur ini dapat diakses lewat notifikasi yang berada di atas layar dan di tarik ke bawah, kemudian tap gambar foto pengguna. Cara lainnya adalah dari Setting, pada menu account > new user account, pemilik smartphone dapat memberikan akses kepada orang lain yang bersamaan menggunakan smartphone tersebut, tapi akses terhadap pengaturan perangkat keras tetap berada di pemiliknya.
Baterai
Hampir dua hari menggunakan Lollipop, baik menjalankan berbagai aplikasi, browsing ke internet, sms, pesan instan, dan telepon, perangkat Xperia Z pun menghasilkan panas yang cukup terasa di genggaman. Hal ini seringkali terjadi saat melakukan perambaan internet dengan membuka 4 tab atau lebih. Pada versi Kitkat, jika hanya ini kondisinya panas dari baterai tidak terasa seperti saat menggunakan Lollipop ini.
Tapi panas seperti ini tidak terjadi, jika hanya menjalankan aplikasi Office, email, dan game yang saya install, utility apps atau telepon. Cukup aneh kalau menurut saya, selain dari itu umur penggunaan baterai antara dua versi firmware tidak berbeda jauh. Dalam penggunaan normal saya menghabiskan baterai dalam waktu sekitar 7 jam saat menggunakan Kitkat dan saat ini pun masih sekitar itu juga. Saya menggunakan WiFi pada hari dan jam kerja, dan mobile data (4G/LTE atau HSPA) selain waktu tersebut.
Selain dari isu penggunaan baterai dan sering kali orang lupa untuk paparkan adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengisi daya baterai hingga penuh? Setelah tiga kali melakukan pengisian daya baterai, Android akan menampilkan status pengisian dalam persentase saat ini, ketika dalam keadaan mati dan berapa lama waktu yang di butuhkan hingga baterai terisi penuh dalam jam/menit saat kondisi hidup.
Saat pertama kali menggunakan / update ke Lollipop, dari kondisi 16% baterai yang tersisa membutuhkan waktu 1 jam 44 menit untuk terisi penuh. Pengisian yang kedua dari kondisi baterai habis dan mati, membutuhkan perkiraan 2 jam 6 menit, dan terakhir kalinya mengisi daya Sony Xperia Z saya dari daya baterai tersisa 8%, membutuhkan 2 jam 2 menit sesuai tampilan di layar. Saya rasa walau terasa sedikit lama dari sebelumnya, tapi kenyataannya waktu yang dibutuhkan hampir sama.
Kesimpulan: Keanehan dan Keunggulan
Masih banyak orang melaporkan bahwa perangkat smartphone Xperia mereka (Z3 dan Z2), ketika menggunakan Lollipop mengalami banyak error atau bugs, tetapi kenyataannya saya tidak (atau belum) mengalaminya. Hanya mengalami sering panasnya baterai, selain itu animasi dari notifikasi atau shortcut setting dari atas layar terkadang terasa agak tersendat, dan ketika berpindah apps ke game yang sedang berjalan tampilan game tertampil sesaat menjadi setengah layar dan beberapa detik kemudian normal kembali.
Keunggulan Lollipop sendiri yang telah saya rasakan, apps / aplikasi berjalan dengan cepat, respons dan interaksi terhadap smartphone juga lebih baik, tampilan layout UInya terasa nyaman, dan yang paling saya inginkan adalah fitur multi desktop. Yang herannya, para kompetitor telah mengimplementasikannya, mengapa Android belum memasangnya, hingga sekarang terjawab pada Lollipop.